Pendidikan

Pameran Seni dan Film Sekolah Cikal Setu Mengangkat Tema Kamanungsan

Sabtu, 06 Maret 2021 - 16:06
Pameran Seni dan Film Sekolah Cikal Setu Mengangkat Tema Kamanungsan Karya seni rupa siswa-siswi Sekolah Cikal Setu pada Pameran Seni Rupa dan Film Internasional. (Foto: Sekolah Cikal Setu for TIMES Indonesia)

TIMES TARAKAN, JAKARTASekolah Cikal Setu kembali menggelar International Baccalaureate Diploma Program (IBDP) Arts Exhibition atau Pameran Seni Rupa dan Film Internasional tahunan bagi kelas 11 dan 12 di tahun ini secara virtual.

Pameran Karya Seni Rupa dan Film murid Sekolah Cikal Setu diselenggarakan sebagai sarana memperkaya wawasan dan pengalaman murid di dalam program Seni Rupa dan Program Film. Mengangkat tema Kamanungsan atau Kemanusiaan, murid-murid Sekolah Cikal Setu mengangkat berbagai isu dan topik menarik, tentang lingkungan, toleransi, politik, bahkan sejarah Indonesia.

Pameran Seni 2

“Penggunaan kata Kamanungsan bertujuan untuk mencerminkan perubahan dan peradaban yang terjadi di Indonesia melalui topik dan isu yang diangkat sebagai generasi seniman muda Indonesia di era baru.” jelas Rafael Benaya Sarmanella, murid kelas 12 Sekolah Cikal Setu, sebagai penggagas tema besar Pameran Seni Rupa dan Film Internasional secara virtual tahun 2021, pada Sabtu (06/03/2021).

Pameran ini diikuti oleh 8 siswa Visual Arts kelas 12 dan 5 Siswa Film Studies Kelas 12. Karya-karya yang dipamerkan secara virtual berjumlah sekitar 58 karya seni bagi kelas 12 dan 12 karya seni bagi kelas 11. Selain itu, terdapat 5 karya film yang akan ditayang secara langsung melalui youtube.

Dalam pameran Karya Seni Rupa, Rafael menampilkan sisi-sisi isu keberagaman dan sejarah Indonesia, baik sejarah politik, konflik kaum minoritas Indonesia, hingga stereotip keagamaan yang hidup di Indonesia.

Bagi Rafael, ia ingin mengeksplorasi lebih dalam sisi sejarah dan konflik yang pernah terjadi di Indonesia dalam karya untuk menunjukkan bagaimana konflik yang terjadi dapat mengubah persepsi, dan kepercayaan masyarakat Indonesia, seperti Konflik Papua, konflik pemilu, hingga tensi antar agama dalam karyanya berjudul Darah Saudara (Blood of Our Siblings).

Pameran Seni 3

Rafael berharap dengan karya Seni Rupa ini masyarakat bisa memahami dan sadar akan pentingnya toleransi yang menjadi bagian dari nilai pancasila dan masyarakat indonesia yang berperikemanusiaan.

“Saya merasa penting bagi generasi muda masa kini untuk memahami dan memaknai pengalaman lalu tersebut menjadi sebuah aksi perbaikan harapan dan yang lebih bermanfaat bagi Indonesia di masa kini dan masa depan.” ucap Rafael.

Selain Rafael, ada pula Rayhan Noor Wibhowo yang merepresentasikan momen yang menggambarkan kekerasan dan konflik politik, ras, etnis dan agama yang pernah terjadi di

Indonesia melalui judul karya “Leba Kuna” atau “Jejak Masa Lalu” seperti Kondisi politik di era 1998, krisis moneter, dan isu konflik politik ras agama di pemilu Indonesia.

Selain Karya Seni Rupa, pameran IBDP Sekolah Cikal Setu juga menampilkan beragam film yang mengangkat sisi kemanusiaan dari segi kesehatan mental. Terdapat 4 karya film yang dibuat oleh murid kelas 12 Sekolah Cikal Setu antara lain Deep Sleep karya Radja Mohammed Rifki Anam, Afterthought karya Akira Bilal Sam Soedharto, Grief karya Aisya Rayana dan Arifa Qonita, serta Daily Routine karya Adam Pasaribu.

Berbekal ide sederhana yakni kurangnya waktu tidur remaja di masa pandemi, Radja Mohammed Rifki Anam membuat sebuah film imajinasi yang bertujuan memberikan kesadaran pada remaja akan pentingnya tidur cukup demi kesehatan jiwa.

“Deep Sleep dibentuk dari ide yang sederhana, kisah tentang seorang murid yang merupakan seorang artis yang mengabadikan imajinasinya menjadi karya hingga larut malam yang membuatnya sulit tidur dan memasuki dunia imajinasinya sendiri.” jelas Radja.

Selain Radja, ada pula Akira Bilal Sam Soedharto yang menceritakan bahwa filmnya menceritakan tentang tingkat stress manusia dan tersesat dalam pikirannya karena tidak dapat mengelola stressnya.

Menurut Reno Ganesha, Koordinator Pelaksanaan Pameran Seni Rupa dan Film Sekolah Cikal Setu, Pameran Seni Rupa dan Film Virtual memberikan manfaat dan pengalaman yang bermakna bagi murid.

“Pameran ini bermakna untuk mengkonsolidasikan dan mengembangkan keterampilan analitis mereka, kemahiran teknis dalam pembuatan seni atau pembuatan film, serta memberikan dan menguraikan ide-ide mereka dan pesan yang dimaksudkan untuk disampaikan kepada audiens mereka masing-masing.” tutup Reno.

Untuk lebih lanjutnya, akses link di bawah ini.

Gallery walk:

http://bit.ly/KamanungsanGalleryY11

http://bit.ly/KamanungsanGalleryY12

Use a desktop view to have the best gallery walk experience.

For mobile access, please download Exhibbit mobile app.

Kamanungsan catalogue

Mobile/web view:

https://cutt.ly/KamanungsanCatalogueY11

https://cutt.ly/KamanungsanCatalogueY12

Downloadable catalog: https://drive.google.com/drive/folders/1gUOPJjqCoDyxgB66JeGdTlHuNIwo7Moj?usp=sharing. (*)

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Tarakan just now

Welcome to TIMES Tarakan

TIMES Tarakan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.