https://tarakan.times.co.id/
Berita

Mitos Cukur Rambut Bayi Bikin Lebat? Perdoski: Itu Hanya Faktor Genetik dan Perawatan

Selasa, 16 Desember 2025 - 01:40
Mitos Cukur Rambut Bayi Bikin Lebat? Perdoski: Itu Hanya Faktor Genetik dan Perawatan Ilustrasi mencukur rambut bayi. (FOTO: Freepik)

TIMES TARAKAN, JAKARTA – Sebuah kepercayaan turun-temurun yang masih banyak dipegang masyarakat Indonesia akhirnya mendapatkan klarifikasi medis yang tegas. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Jakarta membantah keras mitos yang menyebutkan bahwa aktivitas mencukur habis atau menggunduli rambut bayi dapat membuat rambutnya kelak tumbuh lebih lebat, panjang, dan sehat.

Penegasan ini disampaikan langsung oleh Ketua Perdoski Jakarta, dr. M. Akbar Wedyadhana, Sp.D.V.E., FINSDV, FAADV. Dalam temu media di Jakarta pada Senin (15/12), Dhana, sapaan akrabnya, menyatakan dengan jelas, "Mencukur rambut bayi supaya panjang itu mitos ya, enggak, itu mitos."

Menurut Dhana, tebal, tipis, lebat, atau panjangnya rambut seseorang, baik pada bayi maupun dewasa, sebenarnya sangat ditentukan oleh faktor genetik yang diwariskan dari orang tua.

"Jadi kalau dibotakin itu boleh ya, tidak ada pengaruh ke rambutnya jadi lebih sehat, atau lebat ya," ujarnya menambahkan.

Faktor penentu signifikan lainnya, lanjut Dhana, adalah gaya hidup sehat dan perawatan yang tepat. Penggunaan alat cukur yang bersih dan higienis termasuk dalam bagian perawatan dasar. Proses pencukuran itu sendiri, kata dia, hanya akan memberikan efek visual sementara.

Rambut yang baru tumbuh setelah dicukur akan terlihat lebih berjarak dan terasa kasar karena ujung rambut yang tumpul hasil cukuran. Namun, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan dan akan kembali normal seiring waktu.

Lebih jauh, Dhana mengalihkan perhatian dari mitos pencukuran kepada aspek perawatan yang jauh lebih krusial, yaitu kesehatan kulit bayi itu sendiri. Ia mengingatkan bahwa struktur kulit bayi masih sangat rentan.

"Kulit milik bayi cenderung belum sekuat dan setebal milik orang dewasa," jelasnya. Hal ini membuat kulit bayi, termasuk kulit kepala, lebih mudah mengalami iritasi, kekeringan, atau masalah lainnya.

Oleh karena itu, pemilihan produk perawatan menjadi titik kritis yang tidak boleh diabaikan oleh orang tua. Dhana memberikan sejumlah rekomendasi spesifik yakni untuk Kulit: Gunakan sabun dengan pH seimbang, berbahan lembut, dan mengandung banyak pelembab yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif atau bayi.

Setelah mandi, penggunaan lotion atau pelembab sangat dianjurkan untuk mengunci kelembaban dan memperbaiki skin barrier (sistem pertahanan kulit) bayi.

"Gunakan sabun yang lembut ya, yang pH-nya seimbang, yang banyak pelembabnya ya, yang untuk kulit sensitif atau untuk kulit bayi gitu, lalu habis itu dipakaikan lotion atau pelembab gitu, untuk memperbaiki sistem pertahanan kulit atau barier dari anak-anak itu sendiri begitu," papar Dhana.

Sedangkan untuk Rambut: Pilih produk perawatan rambut (sampo) yang lembut dan melembabkan. Dhana secara khusus memperingatkan untuk menghindari produk yang mengandung bahan keras seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES) yang dapat menghilangkan minyak alami dan menyebabkan kulit kepala kering serta iritasi pada bayi.

Pernyataan Perdoski Jakarta ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk lebih mengedepankan ilmu kesehatan dibandingkan kepercayaan turun-temurun yang tidak memiliki dasar medis. Daripada berfokus pada ritual mencukur untuk mendapatkan rambut lebat, orang tua sebaiknya mencurahkan perhatian pada perawatan harian yang tepat, menjaga kebersihan alat cukur jika ingin mencukur, dan memastikan kesehatan kulit serta rambut bayi dengan produk yang aman dan sesuai.

Pada akhirnya, kualitas rambut anak akan mengikuti pola genetiknya, sementara peran orang tua adalah menjaga kulit dan rambutnya tetap sehat selama proses pertumbuhan tersebut. (*)

Pewarta : Imadudin Muhammad
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Tarakan just now

Welcome to TIMES Tarakan

TIMES Tarakan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.