TIMES TARAKAN, JAKARTA – Raksasa teknologi Amazon akhirnya buka suara dan meminta maaf atas insiden tumbangnya layanan Amazon Web Services (AWS) yang melumpuhkan puluhan situs dan aplikasi besar di seluruh dunia pada 20 Oktober 2025.
Dalam laporan resminya, Amazon menjelaskan bahwa gangguan besar ini berawal dari bug pada software automasi DynamoDB, sistem basis data yang digunakan oleh ribuan pelanggan AWS untuk menyimpan data penting.
Bug tersebut menyebabkan catatan DNS di pusat data Amazon wilayah Virginia Utara, Amerika Serikat, menjadi kosong, sehingga mengganggu konektivitas layanan lain yang bergantung pada DynamoDB.
“Kami mohon maaf kepada pelanggan kami atas dampak yang ditimbulkan oleh insiden ini. Kami menyadari betapa pentingnya layanan kami bagi pelanggan dan bisnis mereka,” tulis Amazon dalam pernyataan resminya, dikutip dari Engadget, Sabtu (25/10/2025).
Perusahaan besutan Jeff Bezos itu mengakui, sistem automasi yang seharusnya memperbaiki masalah secara mandiri justru gagal berfungsi akibat bug tersebut. Alhasil, tim teknis Amazon harus turun tangan melakukan perbaikan secara manual.
Selama proses itu, puluhan website dan aplikasi populer tidak dapat diakses. Gangguan ini berdampak pada layanan besar seperti Amazon, perangkat Alexa, Bank of America, Snapchat, Canva, Reddit, Apple Music, Apple TV, Duolingo, Fortnite, Disney+, hingga PlayStation.
Dampak gangguan bahkan dirasakan oleh Eight Sleep, produsen kasur pintar yang terhubung ke internet. Ribuan pengguna melaporkan kasur mereka tiba-tiba menjadi panas dan tidak bisa diatur karena sistem koneksi AWS lumpuh.
Amazon berjanji akan memperbaiki sistemnya agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk belajar dari kejadian ini dan menggunakannya untuk meningkatkan ketersediaan layanan kami lebih jauh lagi,” tambah perusahaan tersebut.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa bahkan perusahaan sebesar Amazon pun tidak luput dari kerentanan infrastruktur digital. AWS selama ini dikenal sebagai tulang punggung bagi banyak layanan daring dunia — mulai dari e-commerce, perbankan, hingga hiburan digital.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Amazon Minta Maaf Usai AWS Lumpuh, Ungkap Penyebab di Balik Gangguan Global
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |