TIMES TARAKAN, SURABAYA – Siapa yang tidak suka donat? Anak-anak, tua, muda suka kue ini. Kalau dulu, kue donat variannya hanya bertabur meses cokelat, kini toppingnya makin beragam. Seperti di StepUp Donat yang ada di Kota Surabaya.
Peminat jajanan ini makin berkembang tiap tahun, selaras dengan permintaan konsumen, kini kue donat dapat dijumpai dengan berbagai varian rasa dan toping.
StepUp Donat, gerai mungil yang berada di Jalan Dharmawangsa Surabaya ini, menawarkan donat berbagai varian. Tempatnya tidak besar, tapi pilihan donatnya menggugah selera. Kebanyakan konsumen membeli untuk dibawa pulang.
Pelanggannya mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, paling banyak pelanggan anak-anak. Ada 35 varian yang ditawarkan mulai dari yang polos hingga donat yang berkarakter. Harga mulai enam ribu rupiah per biji.
“Donatnya kita buat karakter lucu -lucu, ada juga versi polos pembeli anak-anak bisa menghias sendiri sesuka hati,” ujar Kevin Sudarmo, salah satu pemilik StepUp Donut, Minggu (7/9/2025).
Istimewanya, StepUp Donat tidak menggunakan bahan pengawet. Tekstur donat yang lembut dan cokelatnya tidak lekat seperti kebanyakan donat toping cokelat lainnya. Mengenai ini Kevin mengatakan, cokelatnya khusus ia datangkan dari impor.
“Dalam membuat donat, kami tidak menggunakan bahan pengawet, hingga selama tiga hari donat masih empuk selain itu menggunakan adonan donat klasik,” tuturnya.
Dari tiga puluh lima varian donat, ada 11 rasa di antaranya tiramisu dan classy choco, ada juga royal donat topping “rame” seperti squishy choco dan oreo puzzle, serta bomboloni dengan isiannya yang meledak di mulut jadi favorit banyak pengunjung.
“Kita selalu berusaha setiap periode ada varian baru. Kalau lagi ramai tren donat Korea, kita ikuti. Kalau sedang viral kunafa, kita coba buat juga,” ujarnya.
Tidak hanya menawarkan donat berbagai varian, paket activity donat untuk anak-anak ditawarkan dengan harga Rp69.000, berisi enam donat polos yang bisa dihias sendiri dengan topping sesuai kreativitas.
Kevin mengatakan, masa kecilnya sering dibawakan ayahnya donat. Saat keluar kota, ayahnya selalu membawa kue donat untuk bekal di jalan.
“Donat makanan saya sejak kecil, ayah saya selalu membawa pulang kue donat. Jika keluar kota, bekal kue yang kami bawa donat tidak ada yang lain,” kenangnya.
Ternyata ia tidak sendirian menyukai donat, teman-temannya pun menyukai jajanan masa kecil ini, ide membuka usaha donat mulai dilakukan. Saat pandemi ia membuka usaha donatnya bersama teman-temannya.
Pada 2021, StepUp Donut pertama kali dibuka, sebelum di gerai sekarang, Kevin membuka di pusat perbelanjaan.
Setiap tahunnya, harga sewa gerai terus melonjak, tidak sesuai dengan nilai produksi yang ia keluarkan. Gerai akhirnya pindah lokasi, tempatnya kecil tapi strategis dekat dengan kampus.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: StepUp Donat Surabaya Manjakan Konsumen dengan Pilihan Hias Topping Sendiri
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Ronny Wicaksono |