TIMES TARAKAN, JAKARTA – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mendesak pemerintah bergerak cepat menangani korban banjir bandang dan tanah longsor yang melanda berbagai wilayah di Sumatra. Hingga Minggu (30/1/2025), sebanyak 442 orang dilaporkan meninggal dunia dan 400 lebih orang masih hilang akibat bencana yang memutus akses, merusak ribuan rumah, dan menyebabkan kelangkaan bahan pokok.
AMSI menilai skala kerusakan yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sudah masuk kategori darurat besar dan layak dipertimbangkan sebagai bencana nasional.
"Karena itu, penanganan dinilai harus dilakukan secara terpusat, terintegrasi, dan melibatkan banyak kementerian serta lembaga," tegas Wahyu Dhyatmika, Ketua Umum AMSI.

Desakan AMSI untuk Pemerintah
Dalam pernyataan resminya, AMSI mengajukan sejumlah langkah prioritas:
-
Mendirikan Pusat Komando Bencana
Pemerintah diminta segera membuka pusat komando di Aceh, Sumut, dan Sumbar dengan kewenangan penuh untuk menggerakkan seluruh unsur kementerian dan lembaga. -
Mengirim Personel Gerak Cepat
Tim terpadu BNPB, TNI, Polri, dan Basarnas perlu segera memulihkan akses jalan dan komunikasi. Sejumlah jalur vital seperti Sidempuan–Sibolga, Sipirok–Medan, hingga perbatasan Sumut–Aceh terputus total. -
Distribusi Logistik Lewat Udara
AMSI menekankan pentingnya pengiriman bantuan via udara ke daerah yang masih terisolasi, terutama Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah. -
Pengoperasian Dapur Umum Darurat
Pemerintah diminta memaksimalkan penggunaan dapur lapangan TNI, Polri, dan BNPB untuk mengatasi kelangkaan pangan dan lonjakan harga kebutuhan pokok. Di Padang Sidempuan, harga cabai dilaporkan melonjak dari Rp50.000 menjadi Rp100.000 per kilogram. -
Konsolidasi Data Nasional
Data korban dan kerusakan lintas provinsi perlu disatukan agar penanganan lebih terukur dan tepat sasaran. -
Sinergi Kementerian dan Lembaga
Penanganan darurat dinilai harus melibatkan Kementerian PUPR, Kominfo, Kementerian Kesehatan, dan lembaga terkait lainnya.
Sorotan Lingkungan dan Investigasi Penyebab Bencana
AMSI juga mendukung perlunya investigasi menyeluruh terkait faktor pemicu banjir dan longsor. Selain cuaca ekstrem dan keberadaan Siklon Tropis Senyar, kerusakan lingkungan diduga memperparah dampak bencana. Temuan gelondongan kayu di sejumlah lokasi memunculkan dugaan adanya pembalakan liar atau buruknya tata kelola kawasan hutan.
Industri ekstraktif yang tidak taat aturan lingkungan turut disorot sebagai pemicu rentannya kawasan resapan. AMSI menegaskan bahwa isu lingkungan adalah tanggung jawab semua warga, bukan hanya aktivis.
Media dan Jurnalis Turut Jadi Korban
AMSI menekankan pentingnya keterlibatan media di tengah situasi komunikasi yang lumpuh di banyak wilayah. Pemadaman listrik total dan hilangnya sinyal membuat beberapa posko memanfaatkan perangkat komunikasi darurat seperti Starlink.
Sejumlah jurnalis dan karyawan media di Aceh, Sumut, dan Sumbar juga terdampak langsung. Banyak di antara mereka kehilangan rumah, terisolasi, dan kekurangan bahan bakar untuk operasional liputan.
Wilayah terdampak meliputi:
-
Aceh (14 kabupaten/kota) termasuk Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Singkil, Nagan Raya, Aceh Barat, Bireuen, Aceh Selatan, Aceh Besar, Pidie, Aceh Timur, Aceh Jaya, dan Subulussalam.
-
Sumatra Utara (5 kabupaten/kota) yakni Humbang Hasundutan, Batubara, Mandailing Natal, Medan, dan Binjai.
-
Sumatra Barat (13 kabupaten/kota) termasuk Mentawai, Lima Puluh Kota, Agam, dan Kota Solok.
AMSI Buka Crisis Center Bencana Sumatra
AMSI juga membuka layanan tanggap darurat di Gedung Tempo Lt.8 Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan. Pembaca yang membutuhkan informasi atau berniat menyalurkan bantuan bisa menghubungi layanan hotline : 0857-8214-2279 atau Email: [email protected]
AMSI juga membuka rekening donasi. Bantuan uang bisa dikirim melalui rekening: Perkumpulan Anggota Media Siber Indonesia AMSI Perkumpulan, dengan nomer rekening BNI: 1404874178
Posko Aceh
Kantor AMSI Aceh/ Kantor Dialeksis
Jl Tengku Dihaji, Lr. Ujong Blang No. 36, Gampong Lamdingin, Kota Banda Aceh,
Provinsi Aceh, KP: 23127
Kontak person Aryos Nivada: 0812-6922-8446
Posko Padang
Kantor AMSI Sumbar / Kantor Langgam.id
Jalan Batang Naras No 4 Kelurahan Alai Parak Kopi, Kota Padang Sumatra Barat
Kontak person Andri El Faruqi : 0852-7474-4736
Kondisi darurat diperkirakan berlangsung 2–3 hari ke depan. Karena itu, AMSI meminta pemerintah memberikan akses prioritas bagi jurnalis, termasuk dukungan logistik, BBM, dan fasilitas komunikasi.
AMSI berharap pemerintah memprioritaskan percepatan penanganan agar korban dan warga terdampak mendapatkan bantuan optimal. “Doa kami bersama seluruh masyarakat Sumatera,” tulis AMSI dalam pernyataannya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: AMSI Desak Pemerintah Percepat Penanganan Banjir Besar Sumatra
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |